Mikrotik Cirebon, IT Solution Cirebon, Jaringan Komputer Cirebon

DDoS (Distributed Denial of Service) Attack

DDoS (Distributed Denial of Service) Attack

Apa Itu DDoS (Distributed Denial of Service) Attack?

Pengertian DDoS Attack.

DDoS (Distributed Denial of Service) Attack adalah serangan siber yang bertujuan untuk melumpuhkan suatu sistem, layanan, atau jaringan dengan membanjirinya menggunakan lalu lintas yang sangat besar dari berbagai sumber. Serangan ini membuat sumber daya target tidak dapat diakses oleh pengguna yang sah.

Cara Kerja DDoS Attack.

DDoS Attack melibatkan sejumlah besar perangkat yang terinfeksi malware (disebut botnet) yang dikendalikan oleh penyerang. Berikut adalah langkah-langkah umum cara kerja DDoS Attack:
  1. Persiapan Botnet: Penyerang menginfeksi banyak perangkat dengan malware untuk membentuk botnet.
  2. Pilih Target: Penyerang menentukan sistem, situs web, atau jaringan yang akan diserang.
  3. Mulai Serangan: Botnet mengirimkan lalu lintas data atau permintaan dalam jumlah besar ke target secara bersamaan.
  4. Lumpuhkan Sistem: Target menjadi kewalahan dan tidak mampu menangani permintaan yang masuk, sehingga menyebabkan gangguan atau kegagalan layanan.

Jenis-Jenis DDoS Attack.

  1. Volume-Based Attack:
    • Menggunakan lalu lintas data yang sangat besar untuk membanjiri bandwidth target.
    • Contoh: UDP Flood, ICMP Flood.
  2. Protocol Attack:
    • Memanfaatkan kelemahan pada protokol jaringan untuk melumpuhkan target.
    • Contoh: SYN Flood, Ping of Death.
  3. Application Layer Attack:
    • Menargetkan lapisan aplikasi untuk melumpuhkan layanan tertentu.
    • Contoh: HTTP Flood, Slowloris.

Dampak DDoS Attack.

  1. Downtime: Layanan atau situs web tidak dapat diakses oleh pengguna sah.
  2. Kerugian Finansial: Perusahaan dapat kehilangan pendapatan selama periode layanan terganggu.
  3. Kerugian Reputasi: Serangan ini dapat merusak kepercayaan pelanggan terhadap organisasi.
  4. Gangguan Operasional: Produktivitas dapat terganggu akibat sistem yang tidak berfungsi.

Metode Pencegahan DDoS Attack.

  1. Pemantauan Trafik: Menggunakan tools monitoring untuk mendeteksi anomali lalu lintas jaringan.
  2. Firewall dan IDS/IPS: Menggunakan WAF (Web Application Firewall), IDS (Intrusion Detection System), dan IPS (Intrusion Prevention System).
  3. Load Balancing: Membagi beban lalu lintas ke beberapa server untuk mencegah overload.
  4. CDN (Content Delivery Network): Menggunakan CDN untuk menyebarkan lalu lintas ke berbagai lokasi geografis.
  5. Rate Limiting: Membatasi jumlah permintaan dari sumber tertentu.
  6. Proteksi Berbasis Cloud: Menggunakan layanan perlindungan DDoS yang disediakan oleh pihak ketiga seperti Cloudflare atau Akamai.

Deteksi DDoS Attack.

  1. Peningkatan Lalu Lintas Secara Tiba-Tiba: Lonjakan mendadak dalam lalu lintas data tanpa alasan yang jelas.
  2. Kinerja Lambat: Situs atau layanan menjadi sangat lambat.
  3. Gangguan Akses: Pengguna tidak dapat mengakses layanan atau sistem.

Contoh Kasus DDoS Attack.

  1. Serangan Dyn (2016): Botnet Mirai menyerang penyedia DNS Dyn, menyebabkan situs besar seperti Twitter, Reddit, dan Netflix tidak dapat diakses.
  2. Serangan Amazon Web Services (2020): Salah satu serangan DDoS terbesar dengan lalu lintas mencapai 2,3 Tbps.

DDoS Attack adalah ancaman serius yang dapat melumpuhkan layanan digital dan menyebabkan kerugian besar. Pencegahan, deteksi dini, dan respons yang cepat sangat penting untuk melindungi sistem dari serangan ini. Dengan penerapan teknologi dan strategi keamanan yang tepat, organisasi dapat mengurangi risiko dari serangan DDoS.
Lebih baru Lebih lama